Wow! Ada Bakso Super Jumbo di Warung Bakso Mukidi
Bukan Mukidi kalau gak bikin heboh. Setelah viral nama Mukidi sebagai sosok yang identik dengan cerita konyol atau banyolan, ada pula Warung Bakso Mukidi yang juga bikin heboh laris manis karena menu baksonya.
Btw, Mukidi yang ini, namanya singkatan lho. Kepanjangannya ditulis jelas di dinding warungnya, yaitu Murah senyum, Usaha keras, Kerja tuntas, Inovatif & inspiratif, Doa malam, Ikhlas dengan hasil akhir. Wah, ternyata namanya punya arti bagus dan panjaaang… ya,

Lokasi Bakso Mukidi di cabangnya di Pulogebang Jakarta Timur mudah dijangkau dengan transportasi umum ataupun dipandu dengan aplikasi penunjuk arah. Warungnya sih sederhana dan tampak depannya terlihat kecil, tapi lega di bagian belakang yang juga ada area parkir mobilnya.

Bakso Mukidi Segala Ukuran
Menu di Bakso Mukidi bisa dibilang sedia segala ukuran. Ukuran bakso di sini ada dari ukuran normal (kecil-kecil), ukuran besar (sebesar mangkok), bakso beranak (bakso besar plus isi beberapa bakso kecil di dalamnya), sampai bakso raksasa ukuran super duper jumbo.
Saat saya berkunjung ke sana, saya order Bakso Pamer (paket rame-rame) Mukidi yang heboh dan ter-hits. Paket ini terdiri dari 1 buah bakso raksasa, 5 gelas teh (bisa pilih dengan es atau panas, manis atau tawar), dan 5 mangkok mie pelengkap bakso (kuning/putih/campur, bebas pilih). Selain itu, saya juga pesan 1 porsi Mie Cetar, yaitu mie ayam bumbu rahasia ala Mukidi yang tersaji unik dalam mangkok yang terbuat dari pangsit goreng.
Bakso Pamer dibanderol seharga Rp 190 ribu. Bakso raksasanya disajikan dengan posisi bakso yang mekar dalam mangkok yang juga berukuran super besar. Gede banget, mirip bunga refflesia yang mekar dalam pot. Gimana makannya? Tenaang.. disediakan pisau juga tuk motong-motong bakso giant ini.

Untuk paket rame-rame ini, mie kuah disajikan di mangkok terpisah. Ada 5 mangkok isi mie dan kuahnya karena paket ini memang ditujukan untuk ber-5. Tapi sebenarnya paket ini cukup juga untuk dinikmati sampai 10 porsi loh… Mantul!
Untuk menu Mie Cetar seharga Rp 19 ribu, rasanya seperti mie ayam yamin manis, dilengkapi dengan rebusan sawi hijau dan topping ayam kecap. Pangsit goreng yang renyah dijadikan sebagai mangkok wadah mie.

– Nad –
Kuliks doyan bakso? Simak juga ulasan bakso baper yang ini.
Wah ini makanan favorit anak, saya dan keluarga enak pokoknya deh harus di coba ya…
Nama Mukidi ternyata dari singkatan yang cukup bermakna. Pantas bikin inovasi bakso pamer yang wow banget, hi,hi. Cocok sama namanya bida dimakan rame-rame berlima. Mupeng juga sama mie ayam mangkok pangsit deh!
Bakso, makanan kesukaan saya itu. Saya memang penggemar bakso, tapi baru kali ini lihat bakso sebesar itu… Coba kalau ada di Palembang pastilah sudah saya hampiri.
ya ampyun mba aku suka banget sama yang namanya basooooo, ya ampun lihat ini pengen auto makan, menggoda banget bentuk baksonya kayak cuanki gitu ditambah dengan sambal pedas duuuh panas begini mantap banget. saya baru ngeh loh kalau mukidi ada singkatannya panjang banget hehhe, doa yang bagus
Super duper besarnya. Baru sadar setelah baca ulasan tentang cukup untuk berlima. Saya makan bakso ukuran mangkuk saja sudah kenyang waktu makan bareng Palung. Yang ini kebayang bagaimana, kenyangnya akan bahagia karena puas, hi hi.
Laris manis, nih bakso. Inovatif banget sesuai namanya yang unik. Mukidi yang bermakna dalam.
Waah lihat baksonya kok besar sekali ya.. kayaknya asyik nih untuk makan bersama sama.. di mana saja cabangnya? apakah di Bandung juga ada?
Langsung wow liat bakso segede itu, kebayang panci yang mereka gunakan juga harus gede ya kak, mangkok aja sampai gak muat, heheheh..
kalo rame rame makannya bikin seru bisa rebutan memotong baksonya 🙂
Wah pas banget nih abis hujan2 gini makan bakso deh, bakso Mukidi ini kreatif ya untuk mendatangkan calon pembeli dengan menu2 yang oke punya coba deket ya pasti mampir saya 🙂
Ya ampun kreatifnyaaa. Ternyata nama Mukidi adalah singkatan. Haahahaha. Menunya juga variasinya kreatif ya. Saya suka liat bentuk baksonya. Juga cara dia menyajikan mie cetarnya, dengan menjadikan kulit pangsit sebagai tatanannya. Hmmm… di Jakarta ya. Sayangnya saya sudah tidak tinggal di Jakarta. Daerah Pulogebang saya tau itu. Dulu sering sliwar-sliwer situ. Duh buruan pandemi berlalulah. Biar bisa mampir ke sini…
Saya bukan penggemar bakso tapi bisa membayangkan pasti para penggemar bakso bakal kesengsem ya begitu merasakan bakso Mukidi ini.