Boat Noodle, Sensasi Mie dari Floating Market Thailand

Alkisah, di Negeri Gajah Putih, para penjual mie menjajakan dagangannya di atas sampan di pasar terapung Ayutthaya. Ini dalam bahasa Thailand dinamakan Kuaitiao Ruea yang artinya mie perahu (Boat Noodle). Demi kenyamanan dan untuk menghindari tumpah, maka mie dijual dalam mangkuk kecil dengan porsi kecil-kecil pula.

Konsep inilah yang menjadi latar belakang Restoran Boat Noodle, yang berasal dari Malaysia. Di Indonesia, resto ini punya beberapa cabang, salah satunya di Mal Kota Kasablanka, tempat tim Kuliner Asyik berkumpul beberapa waktu yang lalu.

Di mal yang terletak di Jakarta Selatan itu, Resto Boat Noodle ada di Lantai LG, letaknya bersebelahan dengan Sumoboo, dessert house Jepang. Resto ini tidak luas, hanya ada beberapa meja dan bangku kayu di dalam dan di teras depannya dengan jarak yang mepet-mepet. Ini sepertinya tidak cukup untuk menampung pengunjung yang seringkali membludak saat jam makan siang. Seperti saat kami datang pada Jumat siang, banyak pengunjung yang mengantri untuk mendapatkan tempat duduk.

Interiornya cukup kekinian dengan pemandangan kitchen yang terbuka sehingga pengunjung bisa melihat aktivitas memasak di dapur.

Menu Murah 10 Bowls di Boat Noadle

Apa yang membuat pengunjung rela mengantri di resto makanan Thailand ini? Salah satunya adalah menu promo Big Bang Combo yaitu 10 bowls (mangkuk) seharga hanya Rp 49.500 saja. Dan menu murmer ini yang akan dibahas di sini.

Kami memesan menu 10 bowls, yang terdiri dari 7 macam mie + 3 mangkuk topping. Menu imut dari mangkuk-mangkuk mie ini sudah di “warning” oleh buku menu resto ini, dengan tulisan: “Jika ingin kenyang, pesanlah 4 mangkuk mie.” Kami yang datang berempat, masing-masing makan 2 mangkuk mie dengan tambahan 1 mie Red Tom Yum Fish Ball Soup seharga Rp 8.500. Tambahan lainnya adalah Thai Popeye’s Tempura.

Mie di Boat Noodle terdiri dari 2 macam, yaitu rice noodle (bihun/soun) dan egg noodle. Topping ekstra ada 2 macam, fried chicken skin (kulit ayam goreng) dan fried wonton skin (pangsit goreng). Topping aslinya sendiri berupa suwiran ayam/daging sapi dengan dilengkapi meat ball (bakso) sapi atau ayam, yang dapat dipilih. Lalu untuk kuah ada dua varian yaitu Ayutthaya (sup creamy ala Thailand) dan Pathumthani (sup Thailand asam gurih). Buat yang pertama kali mencoba dan bingung dengan berbagai pilihan di menunya, panggil saja pelayannya ya… Mereka dengan ramah akan menjelaskan pilihan menu dimaksud.

Makan semangkuk mie yang habis sekitar 3 kali suapan, rasanya memang kurang puas. Apalagi jika dalam kondisi lapar berat hehe… Tapi memang itu seninya makan di resto ini. Makan satu mangkuk, tumpuk mangkuk kosong, ambil lagi, tumpuk lagi… dst. Btw, menu bowl Red Tom Yum Fish Ball Soup-nya segar, khas kuah tomyum yang terasa asam pedas. Oya buat yang doyan pedas, di meja disediakan juga sambal bubuk dan sambal asam.

Thai Popeye’s Tempura adalah kangkung goreng tepung dengan bumbu kacang rasa asam pedas khas Thailand. Menu side dish ini kami pilih untuk camilan, membayangkan kerenyahannnya. Sayangnya, minyaknya berlebih, sehingga mengganggu rasa. Ditambah adanya beberapa potong kangkung yang terasa pahit karena agak gosong.

Menu Pelepas Dahaga di Boat Noodle

Kami memesan 4 macam minuman yang berbeda yaitu Iced Thai Tea dan Iced Thai Coffee seharga masing-masing Rp 29.909; Mango Smoothie seharga Rp 19.090, dan Blue Butterfly seharga Rp 17.727.

Iced Thai Tea dan Ice Thai Coffee-nya enak, pas dan menyegarkan. Tumbler bertutup sebagai wadahnya juga menarik dan bisa dibawa pulang. Mango Smoothies ala Boat Noodle agak kemanisan. Tapi meski begitu minuman ini lumayan menyegarkan dahaga.

Yang unik Blue Butterfly, terbuat dari bunga telang, dengan tambahan air perasan jeruk nipis yang dapat dituang sesuai selera. Bunga telang adalah bunga berwarna biru yang sering digunakan sebagai pewarna alami makanan. Itu sebabnya minuman Blue Butterfly berwarna cantik biru keunguan.

Minuman ini rasanya manis ringan seperti air gula. Dan setelah jeruk nipis campurkan, rasanya berubah asam manis seperti air jeruk nipis peras yang segar.

-Cemil & Nad-