Harus Rela Mengantre Panjang Demi Gudeg Ini
Antrean mengular di depan sebuah rumah di daerah Janturan, Yogyakarta adalah pemandangan yang lazim setiap malam. Yups, rumah tersebut menjajakan gudeg yang selalu dicari oleh penikmat kuliner malam. Gudeg Pawon namanya.
Warung yang mulai buka pkl 22.00 ini tidak pernah sepi pembeli, baik dari dalam kota Jogja maupun dari luar kota Jogja. Sebelum warung buka saja, sudah ada yang rela menunggu di depan rumahnya demi mendapatkan antrian nomor wahid, sekaligus berjaga-jaga agar tidak kehabisan.
Sesuai namanya, pawon yang dalam bahasa Jawa berarti dapur, maka pembeli dibawa langsung ke dalam dapur pada saat pemesanan. Saat memasuki pawon akan terlihat tumpukan bahan-bahan pelengkap gudeg, kompor tanah liat besar dengan kayu sebagai bahan bakarnya dan sebuah meja panjang tempat gudeg dan pelengkapnya tersaji. Di dalam tersedia beberapa buah kursi untuk pembeli yang lelah mengantri.
Di dapur Gudeg Pawon tersebut ada 3 orang yang sibuk melayani pesanan pembeli. Dengan cekatan mereka mengisi piring-piring kosong dengan nasi putih, gudeg, krecek dan telur/ayam sesuai request pembeli.
Awas Kehabisan Gudeg Pawon
Seperti biasa, saya dan suami memesan menu favorit kami masing-masing, yaitu gudeg telor plus ati ampela, serta gudeg telor dengan kepala ayam.
Setelah pesanan di tangan, saya keluar dari pawon melewati teras rumah. Teras rumah ini juga digunakan sebagai tempat makan ala lesehan. Ada juga lesehan di pinggir jalan, depan gang Gudeg Pawon. Di tempat ini saya dan suami menikmati gudeg kami, ditemani lampu jalan yang temaram. Ah, seandainya ada pengamen yang membawakan lagu-lagu romantis, menemani santap malam kami.
Gudeg di Gudeg Pawon rasanya pas, tidak kemanisan seperti gudeg pada umumnya. Kreceknya yang bertekstur basah, rasanya tidak pedas. Dan kepala ayamnya menurut suami saya tidak keras. Mengantre puluhan menit terbayarkan dengan rasa gudeg yang memang enak.
Warung Gudeg Pawon tidak buka sampai tengah malam. Satu jam setelah dibuka, plang tulisan ‘HABIS’ terpampang di depan gang. Jadi, kalau Kuliks penasaran dengan Gudeg Pawon ini, jangan datang kemalaman ya. Oya harga gudegnya sekitar Rp 25.000-an, sedangkan untuk minuman harganya Rp 3.000 per gelas.
-SQ-