Warunk Upnormal, Tempat Ngindomie sambil Nongkrong Gaul
Kuliks, udah tau dong Warunk Upnormal? At least mungkin pernah dengar namanya. Warung gaul yang merambah di banyak kota di Indonesia ini, membawa mie instan dan roti bakar warung tenda menjadi aneka menu kreatif yang disajikan ala kafe.
Tak hanya menunya, sentuhan kreativitas juga pada tempatnya. Warung ini menjadikan restonya sebagai tempat nongkrong yang nyaman sambil makan-makan.
Saya mampir ke salah satu cabang Warunk Upnormal di Rest Area KM 57 tol Cikampek. Saat itu, Warunk Upnormal terlihat sepi, meski sudah jam makan siang.
Nuansa Santai dan Vintage pada Interior Warunk Upnormal
Tempat makan yang menyebut dirinya warung “di atas normal” ini seperti logonya, bangunan luarnya juga bernuansa hitam namun terang.
Ruangan makannya dipisahkan antara indoor dan outdoor. Saya memilih area indoor untuk menghindari asap rokok. Lampu gantung yang lumayan banyak jumlahnya, ditambah adanya kaca sebagai pembatas antara ruang indoor dan outdoor, membuat area indoor nampak terang benderang.
Area indoor pun ada pilihan duduk di bangku kayu tanpa sandaran atau di sofa. Berhubung badan perlu sedikit relax dalam menempuh perjalanan Jakarta-Bandung yang baru 1/2 perjalanan, maka saya dan keluarga memilih duduk di sofa.
Area makan dengan tempat duduk bangku kayu memberi kesan santai. Sedangkan area sofa memberikan kesan nuansa klasik dengan dinding bermotif batu bata merah. Dilengkapi dengan beberapa foto berwarna hitam putih, menambah kesan vintage bagian ruangan ini.
Makan Nasi Tanggal Tua di Warunk Upnormal
Sesuai konsep Warunk Upnormal yang menyasar ke anak muda, pemilihan nama-nama menunya juga berbahasa gaul dan sedikit nyeleneh. Berbagai menu makanan sehari-hari ada di warung ini, tentunya dengan modifikasi kekinian.
Saat itu saya memilih menu Nasi Tanggal Tua, yaitu nasi dengan 2 buah telur ceplok, yang menurut saya lebih mirip telur dadar, dilengkapi dengan sambal kecap yang dibanderol dengan harga Rp13.500. Selain itu, kami juga order Indomie Kuah Sadis Mampus level 5 (mie instan kuah dengan 1 lembar daging asap plus irisan cabai rawit) seharga Rp12.500.
Lalu kami mencoba 2 menu baru yaitu Nasi Ayam Cikrezz (ayam goreng saus keju) dan Nasi Ayam Goreng Sambal Matah (yang disajikan dengan telur ceplok di atas nasinya) yang masing-masing harganya Rp20 ribuan.
Menu minuman warung ini juga beragam. Ada latte, jus, smoothie aneka rasa yang dihargai di bawah Rp15.000. Juga ada aneka dessert, serta tak lupa menu roti bakar dengan isian yang kreatif.
Warung indomie kekinian ini tampaknya sukses membawa suasana yang memang dibutuhkan anak muda zaman now yang gemar nongkrong (antara lain untuk cari wifi gratisan). Selain suasana, harga makanan di sini pun masih ramah untuk kantong anak muda. Tak heran, cabang Warunk Upnormal terus berkembang, dan tampak selalu ramai dikunjungi pelanggannya.
Btw, saat kami ke sana, lagu yang sedang diputar adalah lagu Dilan yang lagi hits. Eeaaa….bikin baper di kala hujan-hujan.. 😋
-Nad-