Ke Bukit Tinggi Harus Coba Ayam Pop Ini
Nama masakan ayam pop tidaklah sepopuler rendang yang merupakan makanan terenak di dunia versi CNN. Namun menu ini pasti tersedia di setiap Rumah Makan Padang, bersanding dengan rendang, gulai dan menu lainnya.
Hingga saat ini tidak ada yang tahu mengapa kuliner ayam ini diberi nama pop. Ada yang menyebutkan karena saat mulai dijajakan, musik pop sedang digemari. Versi lain mengatakan karena saat ayam digoreng, minyaknya meletup dan berbunyi seperti pop pop pop. Alasan yang kedua rasanya lebih masuk akal ya. Gimana menurut Kuliks?
Saat saya berlibur ke kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat, banyak destinasi kuliner yang bisa dikunjungi di sana. Salah satunya adalah rumah makan Family Benteng. Restoran ini terletak di pintu masuk benteng Fort de Kock di jalan Yos Sudarso, sehingga ada tambahan kata Benteng di belakang Family.
Nah di kota yang terkenal dengan jam gadangnya ini, rumah makan Family Benteng tersohor akan kelezatan ayam popnya. Ini bikin saya penasaran ingin mencicipinya, meski menu itu bukan menu masakan Padang favorit saya.
Meski tiba di rumah makan menjelang maghrib, Alhamdulillah makanan yang saya cari masih ada, karena biasanya ayam pop sudah habis terjual pada sore hari. Saya memesan 4 potong ayam pop untuk take away karena akan dimakan di hotel.
Saya memperhatikan bagaimana pelayan memproses pesanan saya. Ia memasukkan 4 potong ayam ke dalam penggorengan. Sembari menunggu ayam digoreng, dengan sigap ia menyiapkan kertas nasi untuk membungkus yang di atasnya diberi daun pisang.
Kemudian sayuran dan sambal dimasukkan ke dalam plastik. Saya sempat melihat ada bulatan besar di dalam wadah plastik sambal dan saya menebak itu adalah jengkol. Setelah pesanan saya selesai, total biaya yang saya bayar adalah Rp 64.000.
Aroma Sedap Ayam Pop RM Family Benteng
Tiba di hotel saat makan malam, saya menyantap menu ini. Ukuran ayam popnya tidak besar. Penampilan ayamnya putih kecoklatan, pucat, kurang menggugah selera.
Tapi… waktu saya cicipi, wow rasanya enak banget! Beda dengan menu sejenis yang dijual di Jawa. Ayamnya terasa gurih, empuk dan ada harum kelapa. Entah ayam pop ini direndam di air kelapa atau digoreng menggunakan minyak kelapa, yang pasti aromanya jadi sedap.
Sambalnya yang merupakan sambal tomat juga enak, rasanya yang asam pedas, cocok jadi cocolan si ayam pop. Ternyata, bulatan besar yang saya kira jengkol tadi adalah potongan buah tomat hehehe.
Memang tidak salah jika ayam pop dari rumah makan Family Benteng jadi salah satu destinasi kuliner favorit di Bukit Tinggi. Rasanya benar-benar orisinil dan otentik.
-SQ-